Thursday, August 27, 2009

Renungan Cinta Sejati

Yang ini berasal dari cuplikan buku karya Ari Pusparini. Salah satu buku yang telah mmberikan jawaban atas semua keluh kesah ku. "Saat cinta datang belum pada waktunya". Begitulah judul buku ini. setelah mmbaca buku ini, cinta yg datang itu berubah menjadi semangat akan memurnikan cinta pada Allah. Dengan membersihkan cintamu kepda Allah saja, hati akan merasa damai, tenteram. . . akan terasa selalu ada cinta disekitarmu yang membuat dirimu selalu merasa bahagia dan ikhlas.

sehari ini kemana saja aku pergi?? kemana kaki melangkah?? ada berapa banyak kata yang  telah aku ucapkan?? ada berapa banyak hal yang  telah aku lakukan??, bahkan hati ku tak diam bersuara dibalik dinding2 kebisuan. Aku tahu sedetik pun tak lepas aku dari pengawasan Allah. Mengingat itu aku malu. Bahkan terlalu malu untuk berkata jujur pada diri sendiri.


Mungkin benar, aku mencintai makhluk-Nya.Begitu dalam sehingga selalu ku sebut namanya dalam setiap waktu ku. gelisah ku memburu saat wajah itu menghilang dari hari2 ku. ia begtu menyita perhatian ku. Ingin ku buktikan bahwa aku mencintainya, tapi begitu sulit ku lakukan itu pada-Mu, ya Rabb padahal aku tahu Kau begitu mencintaiku betapapun aku sering mengkhianati-Mu.

Sayang, kadang hati ini terlalu rapuh untuk sekedar berkata jujur bahwa aq telah mengkhianati-Mu. Hingga ku biarkan diri ku terpuruk diantara luka yangg terus ku gali dengan tangan ku sendiri. Aku mencintai dan mendamba kasih sayang makhluk-Mu dan melupakan pemberi kasih sayang yang sebenarnya.


Kadang pula terlalu sombong ku katakan bahwa aku mampu membagi cinta ku dengan sebaik2nya. mencintaiMu sekaligus mencintai seseorang dihati ku. Namun ternyata aku hanya bisa berkata, tak bisa membuktikannya. Cinta ku hanya tertuju pada makhkluk-Mu. Begitu berat ku jalani apa yang Engkau perintahkan sementara memenuhi keinginan seseorang yang ku kasihi terasa ringan. Herannya mengapa terus ku jalani hal semcam ini?? Nasihat yang datang padaku bagai sesuatu yang aku muak mendengarnya. Inikah ambisi ku?? inikah nafsu ku?? bila memang begitu, betapa ruginya aku.

Aku tahu Engkau tak pernah meminta lebih pada ku. Bahkan tak pernah meminta karena sesungguhnya semua yang ku lakukan untuk-Mu akan kembali kepada ku. Yakni kelak di Yaumul Mahsyar, saat tak ada lagi pertolongan siapa yg akan ku mintai tolong. Allah?? tidakkah aku malu sementara saat ini nafas ku selalu mengabaikan-Mu.

Ah, besok suatu hari pasti aku akan berubah. Biarlah saat ini ku nikmati apa yang tengah ku jalani, begitu pikir ku. padahal, jauh dilubuk hati suara itu mengutukku. Apa kau yakin masih ada waktu??
Adakah jaminan esok engkau masih bisa menghirup nafas??
suara2 itu menohok dan menyudutkan ku. Tp aku belum bisa memenuhi panggilan RAbb-ku, rengekku.

Sebenarnya aku bisa melakukannya, memurnikan cinta kepada-Mu selagi aku mau. Yah, seharusnya itu yang ku lakukan. Aku tak seharusnya membiarkan diri ku dalam kerugian.

0 comments:

 
 

© Bluberry Template Copyright by Qonita Abdurohman Al Firdaus

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks